Rusia memperingati Hari Angkatan Laut pada 26/7/2015 dengan sebuah selebrasi tahunan yang didedikasikan bagi armada laut negara. Untuk merayakannya, koresponden RBTH Oleg Kuleshov menjelajahi kapal selam terbesar di dunia – kapal kelas Akula – dan menyaksikan upacara inisiasi prajurit yang akan menjadi marinir sesungguhnya.
MOSCOW:(DM) - Pada akhir Juni, kapal selam nuklir Dmitry Donskoi meninggalkan Severodvinsk, markas utama Armada Utara. Ia memasuki Laut Putih untuk menjalani misi, salah satu tujuannya ialah berinteraksi dengan pasukan anti-kapal selam Rusia.
Ini adalah kapal yang unik. Kapal selam dari seri ini (Project 941, atau yang dijuluki ‘Typhoon’ oleh NATO) merupakan kapal selam terbesar di dunia. Panjangnya mencapai 124 meter, setara dengan dua lapangan bola, dan tingginya setara dengan bangunan sembilan lantai. Keenam unit kapal selam Akula (berasal dari bahasa Rusia, berarti hiu) masuk dalam Guinness Book of World Records.
Ukuran kapal yang sangat mengesankan ini dikarenakan ia harus bisa mengangkut misil balistik yang berukuran di luar standar, yang tak bisa diangkut oleh kapal selam biasa. Saat ini, pasukan Rusia memiliki tiga dari enam kapal selam Akula yakni TK-17 Arkhangelsk, TK-20 Severstal, dan TK-208 Dmitry Donskoi, yang berkat modernisasi pada 1996-2002 menjadi kapal selam Akula yang paling canggih.
Modernisasi tersebut termasuk memasang misil balistik Bulava terbaru pada kapal selam bertenaga nuklir tersebut. Misil Bulava dikembangkan untuk kapal pengangkut misil strategis Project 955 Borei.
Setelah eksperimen dengan misil Bulava selesai, kapal Dmitry Donskoi kemudian melanjutkan karir di divisi kapal selam ke-18 Armada Utara, yang berbasis di kota Severodvinsk, Laut Putih. Kru kapal senantiasa melakukan uji coba di laut dan kapal tersebut disiapkan untuk melakukan misi militer di laut terbuka.
Pengangkut misil ini dilengkapi dengan ruang darurat yang didesain untuk melindungi seluruh kru dalam situasi gawat. Cangkang kapal yang ringan dilapisi dengan material karet kedap suara, berat keseluruhannya mencapai 800 ton. Lapisan khusus ini membuat kapal selam sulit dideteksi dan membuatnya terlihat seperti mainan karet raksasa.
Dari menara komando kita bisa menelusuri kapal selam dan masuk ke pusat komando utama kapal. Semua sistem kapal dikendalikan di sini, mulai dari helm, misil, hingga senjata radio-elektronik. Dapat dikatakan ruangan ini merupakan otak dari kapal selam. Upacara inisiasi marinir baru juga dilakukan di ruangan ini.
Upacara inisiasi dilakukan bagi mereka yang akan ‘dilantik’ menjadi kru kapal, tak memandang jabatan atau pangkat yang dimiliki. Saat berada di bawah air, sang marinir harus meminum sebotol kecil air laut. Ia harus mencium palu berayun, yang dalam bahasa Rusia disebut ‘bulava’—sama seperti nama misil yang diuji coba di kapal selam tersebut. Hal yang paling penting adalah prosedur ini tak boleh mengenai gigi sang marinir. Mereka yang berhasil melakukan ritual tersebut akan menerima sertifikat marinir kapal selam.
Kapal selam Project 941 unik tak hanya dari segi ukuran dan tenaga, tapi juga kondisi kerja saat berada di laut lepas. Tak heran, kapal ini dijuluki sebagai ‘Hotel Hilton terapung’.
Kapal ini memiliki area peristirahatan yang terdiri dari bak mandi, kolam renang, beranda, ruang olahraga, serta ruang relaksasi dengan taman musim dingin.
Perangkat latihan di sebelah kiri dikembangkan oleh desainer kapal selam nuklir terkemuka, Biro Desain Rubin, sementara perangkat latihan di sebelah kanan merupakan donasi dari sponsor.
Kolam renang tersebut berukuran 4×2 meter dan memiliki kedalaman dua meter. Kolam ini dapat diisi air tawar atau air laut, serta bisa dihangatkan.
Para kru kapal bisa melakukan sauna dan berendam. Namun saat berada di laut lepas jadwal mereka sangat padat, sehingga mereka tak punya waktu.
Beberapa tahun lalu Akula bahkan punya kebun binatang kecil—terdapat burung beo dan kenari di kapal tersebut. Namun, burung tak bisa bertahan saat kapal melakukan penyelaman, dan kini kapal tersebut hanya memiliki taman musim dingin.
Dmitry Donskoi memiliki dua kamar mess. Kamar pertama ditempati oleh kru yang masih muda, sementara kamar kedua ditempati oleh perwira. Kamar tersebut memiliki pameran yang didedikasikan pada Pertempuran Kulikovo (Dmitry Donskoi membawa kemenangan atas Mongol pada 1380, dan namanya diambil menjadi nama kapal tersebut). Upacara inisiasi dilakukan di kabin kedua.
Kabin untuk kru yang masih muda lebih sederhana.
Semua furnitur di kamar mess dan ruangan lain dirantai ke lantai agar bisa diam meski kapal bergoyang dan bergoncang.
Kami berkesempatan mengunjungi area komandan yang terdiri dari tiga ruangan: satu ruangan untuk rapat, kabin komandan, serta satu ruangan untuk pejabat senior.
Sayangnya, kami tak bisa melihat area lain di Dmitry Donskoi. Meski sudah berusia cukup tua, sebagian besar area di kapal selam raksasa ini masih dirahasiakan dan beberapa tempat hanya bisa diakses oleh personel militer.
Menurut rencana Armada Rusia, kapal selam tersebut akan tetap digunakan hingga 2022, meski ada kemungkinan usianya diperpanjang jika kapal dimodernisasi kembali.
0 komentar:
Post a Comment