Meriam 57mm berhasil menembak sasaran pada tembakan pertama. Sementara senjata gatling 7-30mm berhasil menembak sasaran di udara. Kerja sama phase I, sukses dan telah mencapai target yang ditetapkan.
Phase II dari kerjasama ini masih belum terlaksana. Meski demikian CETC China telah mendapatkan pihak Bank yang mau mendanai proyek ini, sesuai dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Diharapkan prosedur kontrak bisa dipercepat dan akan efektif pada bulan November 2015.
Dengan suksesnya kontrak Phase II dan Kontrak Phase II yang akan ditandatangani, diharapkan menjadi pondasi yang solid bagi kerjasama persenjataan dan Combat system dari kapal perang Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia telah menandatangani kontrak pembeian MLRS 122mm Norinco China, pada bulan Agustus 2015. Di awal bulan Agustus 2015, pihak Kementerian Pertahanan Indonesia telah diundang oleh Norinco China ke pabrik mereka.
Undangan ini untuk menyaksikan langsung kemampuan MLRS 122mm, seperti SR2. Kerja sama alutssita ini akan terus ditingkakan oleh kedua lembaga.
AA Gun with FCS Air Defense System, Norinco
Dari Norinco, Indonesia juga membeli alutsista AA Gun with FCS Air Defense System. Kontrak pembelian itu efektif berlaku pada awal tahun ini. Norinco akan terus meningkatkan kerjasama bidang militer dengan Indonesia, khususnya di bidang pertahanan udara. Termasuk up grade AA Gun manual bersama PT Pindad. Norinco dan Indonesia juga sedang membuat konstruksi baru dari missile gun integrated air defense network.
Dari Norinco, Indonesia juga membeli alutsista AA Gun with FCS Air Defense System. Kontrak pembelian itu efektif berlaku pada awal tahun ini. Norinco akan terus meningkatkan kerjasama bidang militer dengan Indonesia, khususnya di bidang pertahanan udara. Termasuk up grade AA Gun manual bersama PT Pindad. Norinco dan Indonesia juga sedang membuat konstruksi baru dari missile gun integrated air defense network.
0 komentar:
Post a Comment