Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

12 September 2015

Mengenal Radar Milliter Indonesia

12:23 AM Posted by Unknown No comments
TNI:(DM) - Radar AWS II merupakan salah satu radar analog yang masih digunakan oleh TNI AU. Namun radar ini telah dimodifikasi sehingga dapat diubah menjadi digital.

Radar ini dapat memandu pesawat tempur menuju pesawat lawan. TNI AU sangat membutuhkan radar dengan teknologi yang lebih tinggi, keberadaan radar sangat penting bagi pesawat tempur. Terlebih dalam pertempuran moderen beberapa pesawat tempur diciptakan untuk dapat mengurangi dari deteksi radar.
Giraffe radar andalan dan paling legendaris yang digunakan oleh TNI AD. Radar ini digolongkan sebagai Passive electronically scanned array radar, mampu mendeteksi sasaran dari jarak 350 Km dengan ketinggian 20 Km. Beberapa satuan artileri pertahanan udara Kostrad, menggunakan radar ini sebagai alat deteksi dini. Radar Giraffe dibuat oleh Saab Swedia.
Tidak hanya Korps TNI AU yang mengoperasikan radar udara, TNI AD menggunakan radar udara untuk melindungi aset tempur miliknya dari serangan udara. TNI AD menggunakan Mistral Coordination Post, sebagai alat deteksi dini rudal Mistral miliknya. Mampu mendeteksi musuh di udara dari jarak 30 Km, dengan ketinggian terbang mencapai 4 Km.
Radar AR 327 tergolong ke dalam radar tipe S-band long-range tactical radar, diciptakan oleh BAE Systems. TNI AU menggunakan radar ini untuk mendeteksi penerbangan asing, atau biasa dikenal dengan sebutan black flight. TNI AU melakukan sejumlah modifikasi untuk meningkatkan kemampuan dari Radar AR 327. Radar ini sudah teruji di wilayah Irak dan Afganistan, sangat mudah dipindahkan atau biasa disebut dengan Radar Mobile.
Master-T radar deteksi paling canggih yang digunakan oleh TNI AU, diciptakan oleh Thales Raytheon System Perancis. Kecanggihan radar ini mampu mendeteksi ketinggian, azimuth dan jarak pesawat di udara, sehingga radar ini sangat cocok untuk dijadikan early warning system. Mampu mendeteksi wilayah seluas 444 Km, dengan ketinggian mencapai 30 Km.
Radar ini terintegrasi dengan pesawat tempur TNI dan artileri pertahanan udara. TNI AU sudah memiliki 20 unit radar Master T, yang ditempatkan di beberapa tempat vital di Indonesia.
Radar Thomson tipe TRS 2215R (Reflector), merupakan salah satu radar andalan milik TNI AU. Radar ini diciptakan oleh Thomson CSF Prancis, mampu mendeteksi objek di ketinggian dalam kondisi cuaca yang buruk. Radar ini berfungsi sebagai Radar Early Warning/EW, Radar Ground Control Interception/GCI.

Selain itu radar ini mampu membedakan lawan maupun kawan, mampu menjangkau wilayah hingga 350 Nm jelas  sistem radar di atas nanti berhubungan dengan rencana pembelian alusista baru bisa digunakan  untuk membantu drone UAV dan Pespur  TNI.
sumber : Tentara Nasional Indonesia / KOHANUDNAS

0 komentar:

Post a Comment