Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

18 November 2015

APBN 2016 : Silahkan Beli Sukhoi

10:29 AM Posted by Unknown 2 comments
ss
JAKARTA:(DM) - Anggaran TNI tahun 2016 telah ditetapkan sebesar   Rp. 99,5 triliun rupiah, di mana alokasinya digunakan untuk belanja rutin seperti  gaji, perumahan, tunjangan, dan tentu saja pembelian alusista. Daftar belanja yang dianggarkan untuk tahun  2016, dana  terbesar  dipegang oleh TNI Angkatan Udara  di mana kebutuhan utamanya adalah pemenuhan MEF II tentang pengadaan  pesawat tempur utama sebagai penganti F-5 Tiger.
Beberapa  waktu lalu telah diumumkan bahwa TNI Angkatan Udara dan KeMenhan telah sepakat akan memilih pesawat buatan rusia SU-35 BM sebagai pilihan utama, di mana proses detailnya akan dibicarakan lebih lanjut oleh kedua pihak.
Lam nya proses pembelian hingga penandatangganan MoU yang hingga saat ini belum terlaksana, ternyata dikarenakan adanya faktor teknis dan non teknis  yang perlu disamakan oleh  kedua pihak antara  Indonesia  dan Rusia.
TNI Angkatan udara menginginkan jumlah pesawat  SU-35 yang “akan” dipesan adalah berjumlah satu skuadron  atau 16  unit. Sementara  dari beberapa sumber informasi disebutkan Rusia menawarkan sejumlah 32 unit atau dua skudron lengkap.
dd
Tentu saja  hal ini membuat pusing para petinggi di jajaran KeMenhan dan TNI Angkatan Udara atas tawaran tersebut, karena  hal  ini akan membuat Kementerian Pertahanan menghitung ulang anggaran pembelian  untuk sejumlah 32 unit.
Hal  lain disebabkan oleh karena permintaan  ToT dari pemerintah  sesuai UU no 12  tentang alih teknologi.  Kemungkinan jika membeli 32  unit  maka pihak Rusia  akan memberikan ToT  yang diminta, dalam  hal ini  wajar jika sebagai pedagang pihak Rusia menginginkan barang dagangannya laku  banyak, dan sebagai imbalan ilmu pesawat tempur  akan  diajarkan secara privat lewat kampus ToT.
Anggaran TNI untuk membeli SU-35 hanya  untuk   8 sampai dengan 12  unit  pada awal pengajuan, sehingga jika lebih dari  itu maka  diperlukan dana lain yang bisa dipergunakan  untuk pembelian alusista, seperti Soft loans $ 3 milyar dollar  atau sekitar   Rp. 40 triliun rupiah jika asumsi dollar Rp.14.000, maka jika mengunakan soft loans tersebut  angka 32 unit  bukanlah hal sulit  untuk dipenuhi  oleh TNI AU.
aa
Sementara dana pembelian alusista Sukhoi yang telah dianggarkan dan disetujui oleh Pemerintah dengan sumber dana APBN 2016 adalah  $ 840 juta  untuk modal pembelian Sukhoi. Artinya  jika satu Sukoi Su-35 dijual dengan harga $ 60-80 juta dollar,  maka TNI AU akan mendapatkan kurang lebih 10-12 unit pesawat. Jadi  boleh dibilang masih kurang  untuk  satu skuadron  16  unit, maka pilihan di cicil/ngeteng adalah masuk akal  bagi TNI AU
“Kita akan beli beberapa  unit jika dana tidak mencukupi , yah dicicil untuk beberapa unit  yang penting bersenjata dan  bukan kosongan alias  omong”, ungkap  Menhan Ryamizard Ryacudu.  “Sarana dan prasarana telah kita siapkan sebagai  pendukungnya. puluhan  pilot Sukoi rutin kita kirim ke Rusia untuk berlatih agar nantinya  dapat mengoerasikan dengan baik pesawat tersebut”, ujar Menteri Pertahanan.
Jadi  setiap tahun APBN, mulai dari tahun 2016 – 2019 mengalokasi anggaran untuk pembelian Sukoi sebesar 200-210 juta dollar AS per tahun untuk pengadaan tiga unit pesawat Sukhoi.  Artinya setiap  tahun  TNI  AU jika mengunakan skema APBN 2016-2019  maka tiap tahun ada anggaran untuk membeli tiga unit Ssukoi  su-35, sehingga dalam empat tahun ke depan  jika terlaksana  akan dapat  12  unit Sukoi  terbaru. Hal ini sesuai pernyataan  KeMenhan tentang  rencana membeli “ketengan” alias nyicil jika dana pembelian alusista tidak mencukupi.
Sumber: Kompas, TNI AU, KeMenhan, Dll.
oleh : Telik Sandi  jkgr

2 comments:

  1. bukan nya kita dapat pinjaman lunak dari rusia $3m, dan untuk dana yang dibutuhkan untuk 32 pesawat bisa dicicil mungkin tahun depan atau perubahan anggaran 2016 bisa tambah untuk TNI.yang pasti Kita dapat TOT dan dalam mencapai kekuatan minimum 2024 dapat terlaksana.

    ReplyDelete
  2. bukan nya kita dapat pinjaman lunak dari rusia $3m, dan untuk dana yang dibutuhkan untuk 32 pesawat bisa dicicil mungkin tahun depan atau perubahan anggaran 2016 bisa tambah untuk TNI.yang pasti Kita dapat TOT dan dalam mencapai kekuatan minimum 2024 dapat terlaksana.

    ReplyDelete