Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

24 November 2015

Tiongkok Akui Natuna Milik Indonesia

1:23 AM Posted by Unknown No comments
Pangkalan militer Tiongkok di lait China Selatan yang tak jauh dari Natuna. Foto: istimewa

KEPRI:(DM)  – Pemerintah Tiongkok akhirnya memberikan pernyataan resmi mengakui hak penuh Indonesia atas Kepulauan Natuna di Laut Cina Selatan.
Wilayah ini telah memicu ketegangan sejak beberapa waktu, ketika Tiongkok mereklamasi dan memperluas pulau-pulau kecil Mischief Reef dan Pulau Subi sebagai bagian Kepulauan Spratly.
Kepulauan Natuna, yang berada di antara ujung barat laut Indonesia di Kalimantan dan ujung selatan Vietnam, memiliki sekitar 270 pulau yang menjadi bagian Provinsi Kepulauan Riau, dengan 70 ribu penduduk.
Dalam pernyataan resminya kepada publik, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hong Lei, menyatakan “Pihak Cina tidak keberatan atas kedaulatan Indonesia di Kepulauan Natuna,” kata Hong Lei seperti dikutip Washington Times, Jumat (20/11).
Pernyataan Tiongkok ini penting meskipun Kepulauan Natuna berada di luar garis klaim Tiongkok dalam Nine Dash Line yang mengklaim hampir semua wilayah Laut Cina Selatan dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) dalam garis tersebut.
Ini berarti ada pengakuan Tiongkok terhadap legitimasi Indonesia atas ZEE yang berada dalam garis imajiner wilayah yang diklaim mereka.
lekumar6Pernyataan ini cukup mengagetkan karena Tiongkok selama ini tidak ingin menunjukkan kelemahannya pada negara-negara yang menantang klaim maritimnya di Laut Cina Selatan.
Pemerintah Indonesia sebelumnya mengatakan mereka menerima jaminan dari Tiongkok karena kedua negara tidak memiliki sengketa dalam wilayah tersebut.
Sementara itu, pekan lalu, di tengah memanasnya situasi di Laut Cina Selatan, pemerintah Indonesia mengoperasikan tujuh KRI (kapal perang Republik Indonesia) di perairan Natuna.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi menegaskan, hubungan Indonesia dengan Tiongkok masih harmonis sejauh ini.
Dia menegaskan, pengoperasian tujuh KRI sebatas patroli yang merupakan salah satu rutinitas jajarannya. Karena itu, imbuh dia, hal tersebut tidak berkaitan sama sekali dengan isu seputar klaim wilayah oleh Tiongkok.
Amerika Serikat juga mulai turun gelanggang. Beberapa hari terakhir, kapal perang AS kembali bermanuver di wilayah 12 mil laut dari pulau-pulau buatan Tiongkok. Meski tidak sampai terjadi kontak, kapal perang itu sempat dibuntuti kapal perang Tiongkok.
Menyikapi ketegangan tersebut, Wapres Jusuf Kalla hanya menyampaikan harapan agar situasi yang ada tidak sampai mengganggu jalur perdagangan yang ada di kawasan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga membantah isu yang menyebutkan Indonesia masuk dalam pusaran konflik di Laut Cina Selatan. Menhan menegaskan, posisi Indonesia di kawasan tersebut sebagai mediator.
Selain itu, Menhan juga menegaskan, ketegangan di Laut Cina Selatan sudah mencair seiring mulai terbukanya Tiongkok terhadap keberatan internasional.  (batampos)

0 komentar:

Post a Comment