Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

09 January 2016

Mau Beli JF-17 Thunder? Harus Ijin Dulu ke China

9:49 PM Posted by Unknown No comments
JF-17-09
KUALALUMPUR:(DM) - Pesawat tempur ringan produksi bersama China dan Pakistan, JF-17 Thunder rupanya telah mengalami permintaan palsu. Pejabat dari Malaysia sebelumnya menunjukkan minatnya pada JF-17 Thunder sebagai program pengganti pesawat tempur. Bulan lalu Komisaris Tinggi Malaysia untuk Pakistan, Dr. Hasrul Sani mengisyaratkan ketertarikan Kuala Lumpur pada pesawat tempur murah ini.
Namun, Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hismanuddin Tun Hussein telah membantah laporan media bahwa Malaysia mempertimbangkan JF-17 Thunder sebagai bagian dari rencana modernisasi Angkatan Udaranya. Apakah perbedaan ini adalah kesalahan atau spekulasi dari Dr. Sani, atau Kuala Lumpur telah berubah pikiran, belum diketahui pasti. Salah satu kemungkinan lainnya adalah China telah meminta Pakistan agar menarik tawarannya ke Malaysia, karena ketegangan di Laut China Selatan.
Sebelum penolakan dari Menteri Pertahanan Malaysia, Analis dan mantan atase pertahanan Ausralia untuk Pakistan Brian Cloughley percaya Malaysia sebenarnya berminat pada JF-17 Thunder, tapi ada yang memperingatkan untuk dipertimbangkan.” Kepala Misi Diplomatik biasanya tidak mengatakan hal-hal umum yang tidak akurat,” katanya,” Jadi mungkin ada sesuatu yang tidak di ungkapkan, dan seperti biasa harus ada kesepakatan dengan China untuk setiap keputusan (pembelian JF-17 Thunder).”
Selama beberapa tahun terakhir, banyak rumor prospek pembelian JF-17 yang salah. Ada spekulasi lama bahwa Myanmar, Sri Lanka dan beberapa Negara di Afrika dan Timur Tengah, sedang atau sudah mempertimbangkan JF-17.
Sampai awal pekan ini, ketika Islamabad dan Colombo menandatangani perjanjian penjualan 8 pesawat JF-17 untuk Angkatan Udara Srilanka, pengumuman beberapa kali dari Pejabat Pakistan bahwa JF-17 sudah mendapatkan pembeli, terbukti tidak benar.
Malaysia dilaporkan mempertimbangkan beberapa alternatif untuk program modernisasi Angkatan Udara, yang akan menggantikan pesawat tempur MiG-29 dan F-5 E/F yang sudah tua. Pesawat tempur Gripen di kabarkan menjadi kandidat utama, tapi F-18 Super Hornet dan Typhoon juga sedang dipertimbangkan.
Harga (murah) merupakan faktor penting untuk dijadikan pilihan Malysia, JF-17 akan menjadi kandidat yang kuat, apakah pembatalan pembelian pesawat tempur ini karena ada keterlibatan China atau tidak (tidak ada yang tahu), dan ternyata politik dan Industri Pertahanan masih saling berkaitan erat di Asia Tenggara.
TheDiplomat/jkgr

0 komentar:

Post a Comment