BEIJING:(DM) - China akan mendapatkan pesawat tempur Su-35 buatan Rusia, setidaknya pada akhir tahun 2017, dan China mengeluarkan anggaran senilai US$ 2 milyar untuk mendapatkan ke 24 pesawat Su-35 dari Rusia.
Selama ini beredar berita, alotnya pembelian Su-35 oleh China karena syarat transfer teknologi (terutama mesin) dan kekhawatiran pengkloningan Su-35 seperti yang sering dilakukan China selama ini.
Pada tahun 1995 China menandatangani kesepakatan senilai US$ 2.5 milyar untuk lisensi dan produksi 200 pesawat tempur Su-27SK, yang diberi nama J-11A. Pada tahun 2006, Rusia membatalkan kontrak setelah mengetahui China secara diam-diam merekayasa dan membangun pesawat tempur buatan China, J-11B yang dilengkapi dengan persenjataan dari China.
Saat ini China juga kesulitan mengembangkan mesin pesawat yang kuat dan canggih untuk memperkuat pesawat tempur siluman buatan China J-31 dan J-20. Mesin yang digunakan pesawat tempur siluman China masih lemah dan ‘ngebul’ (asap berlebih).
Tapi benarkah kekhawatiran akan pengkloningan dan transfer teknologi yang menghambat kesepakatan pembelian Su-35 oleh China.
Sebenarnya terhambatnya proses pembelian itu juga dikarenakan kesulitan Insinyur Rusia untuk menuruti kemauan dan tuntutan dari China.
Pihak China menuntut modifikasi khusus pada cockpit dengan tampilan bahasa China dan kemampuan pengintegrasian Su-35 dengan persenjataan dari China.
Pesawat tempur Su-35 yang dibangun dengan modifikasi khusus untuk China ini nantinya diklaim lebih canggih dari Su-35 versi Rusia.
0 komentar:
Post a Comment