Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

16 January 2016

Vietnam Ingin Membeli Pesawat Tempur Typhoon

7:11 PM Posted by Unknown No comments
Eurofighter Typhoon menggunakan dua mesin EJ200 yang mampu mempertahankan dayanya dalam kecepatan tinggi, sehingga Typhoon dapat berakselerasi baik di atas kecepatan 1.5 Mach. Typhoon tetap bertenaga walau melewati kecepatan 2 Mach. wikipedia.org
HANOI:(DM) - Vietnam saat ini sedang mempertimbangkan untuk membeli pesawat tempur, pesawat patroli maritim dan drone buatan Eropa atau Amerika. Langkah ini merupakan strategi dari Vietnam untuk mengurangi ketergantungan dari peralatan militer buatan Rusia dan untuk menghadapi kekuatan militer China yang tumbuh sangat cepat.Eurofighter Typhoon menggunakan dua mesin EJ200 yang mampu mempertahankan dayanya dalam kecepatan tinggi, sehingga Typhoon dapat berakselerasi baik di atas kecepatan 1.5 Mach. Typhoon tetap bertenaga walau melewati kecepatan 2 Mach. wikipedia.org
Vietnam telah melakukan pembicaraan dengan produsen pesawat tempur JAS-39 Gripen NG, Eurofighter Typhoon, F-16 dan F-18 E/F Super Hornet dan juga kemungkinan mempertimbangkan pesawat tempur ringan F/A-50 buatan Korea Selatan.
Apabila nantinya Hanoi bisa mencapai kesepakatan, Vietnam bisa membeli hingga 100 pesawat tempur untuk menggantikan 144 pesawat tempur MiG-21 Fishbed dan 38 Sukhoi Su-22 Fitter yang sudah uzur. Vietnam saat ini sudah diperkuat 12 pesawat tempur Su-27 Flanker dan 32 pesawat tempur multirole Su-30 MK2.
Hubungan Washington dan Hanoi sudah semakin membaik beberapa tahun terakhir ini, dengan kunjungan Menteri Pertahanan AS pada bulan Juni lalu. Namun untuk membeli pesawat tempur buatan AS mungkin masih memerlukan waktu yang lebih lama. Kenangan Perang Vietnam yang masih membekas, sangat mungkin membuat Hanoi masih keberatan untuk bekerja sama dengan produsen dari AS. Dengan demikian pesawat tempur buatan Eropa memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk dipilih Vietnam. Menurut Reuter, Vietnam diketahui telah mengadakan diskusi yang intens dengan produsen Typhoon.
Tapi Vietnam saat ini membutuhkan tidak hanya pesawat tempur saja. Mengingat sengketa maritim dengan China, Vietnam membutuhkan pesawat patroli maritim dan kemampuan pengintaian.
Menurut Reuter, Vietnam sudah berbicara dengan Swedia tentang pesawat patroli maritim dan pesawat peringatan dini dari SAAB.
Vietnam juga telah membahas pembelian pesawat patroli maritim C-295 dari Airbus, C-130 Sea Hercules buatan Lockheed Martin dan pesawat pengintai P-8 Poseidon, namun tidak termasuk kemampuan peperangan anti kapal selam.
Vietnam juga sedang mencari pesawat pengintai tanpa awak untuk membantu mengawasi lautan yang luas, namun belum ada rincian drone dari negara mana yang akan di beli. Tapi mengingat ketegangan dengan China yang terus berlanjut, Hanoi mungkin harus mempertimbangkan kemungkinan lain, termasuk untuk lebih dekat lagi dengan Washington.
National Interest/jkgr

0 komentar:

Post a Comment