Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

25 February 2016

China Pecepat Militerisasi di Laut China Selatan

12:40 PM Posted by Unknown No comments
LCS:(DM) - Setelah memasang rudal anti udara dan radar untuk mendeteksi pesawat siluman, China kini menempatkan jet tempurnya di kepulauan Paracel, Laut China Selatan. Amerika Serikat menuding Beijing bertingkah seperti “preman” dan berambisi menguasai kawasan Asia Timur.
China kini sedang melebarkan sayapnya untuk menguasai kawasan Asia Timur dengan cepat. Setiap tindakan menghalangi upaya tersebut akan berujung pada ketegangan militer. Analisa ini diungkapkan Komandan Militer AS di Samudera Pasifik, Admiral Harry Harris Junior di hadapan Kongres AS.
Langkah China menggenjot pembangunan dan militerisasi di pulau-pulau yang didudukinya, telah mengubah geopolitik Laut Cina Selatan. “Tidak diragukan lagi, China sedang membangun hegemoni di Asia Timur”, ujarnya.
Komentar Harris Jr. 24/2/2016, muncul sesaat jelang kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi ke Washington DC, AS. Bisa dipastikan Beijing akan bereaksi keras terhadap ucapan sang admiral.
china lcs
Citra satelit Pulau Woody tidak bisa disangkal telah menunjukkan rudal anti udara HQ-9 yang ditempatkan China, untuk pertahanan dan sekalius deteren. Beijing pun telah mengakui kebenaran kabar tersebut. Jika sebelumnya China masih malu-malu, maka kini mereka menghadirkan kekuatan militer dengan cepat di seputar Laut China Selatan.
Sebelumnya Jurubicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, membandingkan pendudukan Beijing atas kepulauan Spratly dan Paracel, yang menurutnya sama atas kedaulatan AS di pulau Hawaii.
lcs
“Amerika tidak punya urusan di Laut China Selatan dan ini tidak seharusnya menjadi masalah antara China dan Amerika Serikat,” ujarnya. Hua Chunying memperingatkan AS, agar tidak menjadikan langkah China yang menempatkan peluru kendali di kepulauan Paracel sebagai “alasan untuk membuat keributan.”
“China menempatkan fasilitas pertahanan terbatas di wilayah sendiri. Secara substansial ini tidak berbeda dengan kepentingan Amerika Serikat melindungi Hawaii,” ujarnya.
Setelah menempatkan rudal anti udara HQ-9 di Pulau Woody, China kini juga mengirimkan armada udaranya untuk berpatroli di sekitar Kepulauan Spratly dan Paracel. “Kami hanya menggunakan hak melindungi diri sendiri, sesuai hukum internasional,” ujar Hua.
J-11s (Flanker)
J-11s (Flanker)
Mantan calon presiden AS, Senator John McCain menilai China bertindak seperti “preman” di kawasan Asia Pasifik. McCain juga mengritik kebijakan pemerintahan Barack Obama yang terlalu pasif dan gagal mempengaruhi perkembangan di Laut China Selatan.
Senator AS itu antara lain mendesak Washington menempatkan kapal induk kedua di Jepang. Atas kasus ini, Tokyo mengatakan mengikuti dengan seksama perkembangan di Laut China Selatan “secara serius.”
Sumber : DW.com

0 komentar:

Post a Comment