Jakarta:(DM) – Presiden Joko Widodo menginstruksikan pentingnya penguatan Tentara Nasional Indonesia di pulau-pulau terluar yang menjadi perbatasan wilayah Indonesia. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui selama ini pulau-pulau terluar, kurang mendapat perhatian padahal pulau itu kunci bagi Indonesia.
“Begitu Timor Timur menjadi negara Timor Leste, pulau yang terluar adalah Pulau Lirang, Wetar, Leti, Kisar, dan Alor. Ini yang selama ini kita lupakan,” ujar Jenderal Gatot, usai rapat terbatas penguatan TNI di Kantor Presiden, Selasa, 23/2/2016.
Menurut Panglima TNI, armada TNI di pulau-pulau terluar sangat terbatas. Dia mencontohkan, di pulau-pulau terluar di Indonesia hanya ada dua anggota Babinsa. Posko Angkatan Laut, memiliki perlengkapan yang terbatas. Peningkatan diperlukan agar pulau-pulau terluar menjadi mata dan telinga yang bisa menginformasikan setiap perkembangan situasi.
Jenderal Gatot Nurmantyo akan meningkatkan kekuatan armada angkatan laut dan angkatan darat yang terletak di pulau-pulau terluar. Panglima mencontohkan, armada angkatan laut di armada timur masih sangat kurang. Pasukan angkatan laut di armada Timur memerlukan waktu delapan hari jika melakukan perjalanan ke Pulau Aru karena keterbatasan pelabuhan dan alat. “Kalau operasinya dua bulan, sudah 25 persen waktu habis. Artinya perlu ada pelabuhan baru,” ujarnya.
Pengembangan posko TNI di pulau-pulau terluar, akan masuk ke perencanaan tahun ini. Namun, eksekusinya di lapangan menunggu anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan yang belum disahkan. Kemungkinan TNI sendiri yang akan membangun pangkalan-pangkalan di pulau terluar di Indonesia. “Jadi lebih hemat dan rahasia,” kata Panglima TNI.
0 komentar:
Post a Comment