Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

16 March 2016

TNI AL Akan Beli 4 Lagi Kapal Survei Bawah Laut

10:04 PM Posted by Unknown No comments
Rigel_1

JAKARTA:(DM) -  Dua kapal Oceanographic Offshore Support Vessel (OSV), KRI Rigel 933 dan KRI Spica 934, diserahterimakan dari Kementerian Pertahanan kepada Tentara Nasional Indonesia, Angkatan Laut, di Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 15/3/2016.
Dengan kehadiran dua kapal bantu Hidro Oseanografi ini, diharapkan kemampuan militer Indonesia dalam mendeteksi obyek di bawah laut semakin meningkat, serta menambah dan meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia di mata dunia internasional.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Ade? Supandi, mengatakan dirinya mewakili Menteri Pertahanan menyerahterimakan dua kapal survei Oseanografi ?kepada user, yakni Dinas Hidrografi TNI AL.
“Kemarin kami telah melihat dan mendapatkan laporan hasil ujicoba fungsi dan kapabilitas kapal ini di Selat Mumbay dan Teluk Jakarta. Hasilnya sangat memadai, ini kapal paling canggih di Asia dan sangat berkaitan dengan penguatan poros kemaritiman,” KSAL di dermaga Kolinlamil Tanjung Priok.
?Indonesia saat ini perlu melakukan penguatan kemaritiman yang baru ada dua kapal Oseanografi, untuk melengkapi 7 kapal Hidografi yang umurnya telah tua, dibeli tahun 1980an.
“Kita masih butuh 4 kapal sejenis yang seperti ini untuk menambah daya jelajah survei, nanti 6 kapal teknologi terbaru generasi terakhir, akan ditempatkan masing-masing dua kapal baik untuk wilayah Barat, Tengah, maupun Timur,” ujar KSAL.
KRI Rigel 933
KRI Rigel 933
KSAL mengungkapkan kapal ini juga dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan survei pembangunan infrastruktur maritim baik pelabuhan maupun alur laut, dan sumber daya kemaritiman lainnya.
“Ke depannya kita akan mengembangkan dan mempelajari alih teknologi yang ada di kapal ini, sehingga industri komponen Indonesia mampu membangun kapal sejenis seperti ini, asalkan dilakukan peningkatanan kapabilitas,” jelas KSAL.
Industri teknologi persenjataan TNI AL ?saat ini banyak telah dibuat di dalam negeri, seperti Kapal angkut minyak, Kapal angkut change, Kapal Patrol, kecuali beberapa peralatan alutsista yang masih menggunakan buatan asing.
“Kita butuh empat kapal lagi sejenis ini, apalagi setiap tahun kita melakukan survei di dua titik, tapi ada pula survei yang dibiayai Kementrian lain seperti Menteri ESDM dan Menko Maritim?,” ujar KSAL.
Sementara itu, Menteri Pertahanan dalam sambutannya yang dibacakan oleh KSAL, meminta penambahan kapal ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menjalankan tugas.
Ryamizard juga meminta ?kerja sama dengan Perancis dan negara-negara produsen alutsista TNI AL, terus dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan sehingga bisa meningkatkan kemampuan kapabilitas TNI AL dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah Indonesia.

0 komentar:

Post a Comment