itoday - Sebagai sekutu terdekat Amerika Serikat (AS) saat ini, ajakan kerjasama Inggris kepada Indonesia tentunya akan mengundang sedikit rasa curiga. Apalagi saat ini secara tiba-tiba AS membangun pangkalan militer di Darwin, Australia, yang dianggap mengancam Indonesia.
“Bisa saja kedatangan Perdana Menteri David Cameron dikaitkan dengan isu tersebut. Tetapi konteks untuk kedatangan Cameron kali ini, Inggris akan mengurangi hubungan strategisnya dengan AS, “ jelas Ha:riyadi Wirawan ketika dihubungi itoday, Kamis (12/4).
Pengamat hubungan internasional ini juga menambahkan, jika berkaitan dengan Darwin, Inggris tahu bahwa kebijakan tersebut adalah langkah keliru Obama.
“Baik untuk Inggris untuk tidak ikut campur agar reputasi Inggris tidak rusak dikemudian hari, “ paparnya.
Secara ideologis, Inggris dan AS memiliki kesamaan dalam menghadapi Cina di kawasan Asia-Pasifik. Akan tetapi, Inggris tidak selalu menyetujui langkah-langkah AS
“Menurut saya, Inggris akan menjaga jarak dengan kebijakan tersebut, hingga semuanya jelas. Kecuali ada ancaman nyata dari Cina yang mengancam kawasan Asia Tenggara, baru Inggris akan ikut, “ ungkapnya.
Namun, pengamat yang juga dosen yang mengajar di FISIP UI ini tetap meilah, secara umum, Inggris tidak akan berkomentar banyak, karena itu spesifik kepentingan AS, dan tidak ada kepentingan Inggris dan Eropa di Darwin.*
Sumber: itoday
0 komentar:
Post a Comment