Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

13 April 2012

Sudan Lancarkan Serangan Udara ke Sudan Selatan

11:30 PM Posted by Unknown No comments

PIERRE VERDY / AFP
Khartoum telah bersumpah akan melakukan segala cara untuk membalas terhadap serangan yang diduga dilancarkan angkatan bersenjata Sudan Selatan ke Kordofan, termasuk ladang minyak Heglig.

 Jurnas.com | SEJUMLAH pesawat tempur Sudan melancarkan serangan perdananya ke Sudan Selatan, Kamis. Dalam serangan itu, Sudan menjatuhkan lima bom ke ibu kota negara kesatuan penghasil minyak tersebut.

"Mereka menjatuhkan sejumlah bom di Kota Bentiu Sudan Selatan. Sepertinya mereka ingin menargetkan bom itu ke sebuah jembatan," kata Wakil Menteri Informasi Sudan Selatan, Atem Yaak Atem. Serangan dilancarkan dini hari mengarah ke jembatan yang berada strategis di sekitar 60 kilometer dari perbatasan, pada hari ketiga sejak perang antarnegara tersebut terjadi.


Bentrokan terakhir, yang terburuk sejak Sudan Selatan menyatakan kemerdekaan pada Juli setelah perang sipil terlama di Afrika, telah membuat dua negara bersaudara itu kembali berperang. Parlemen di kedua negara, Rabu (11/4), mendesak masing-masing warga melakukan perlawanan.

Tapi Atem mengatakan Sudan Selatan belum ingin berperang. "Kami berada di posisi bukan untuk berperang, melainkan untuk mempertahankan diri," kata Atem. Katanya, belum ada laporan mengenai korban jiwa atas peristiwa tersebut.

Jembatan yang menjadi target awal serangan berada dekat kamp PBB dan tidak jauh dari kota. "Serangan itu tidak mengejutkan kami karena kami tahu mereka (Sudan) memang telah mencari cara untuk mengajak kami berperang," katanya.

"Mereka tidak pernah mengakui Sudan Selatan telah merdeka. Serangan bom itu merupakan cara Sudan menanggapi kemerdekaan Sudan Selatan," katanya. Khartoum telah bersumpah akan melakukan segala cara untuk membalas terhadap serangan yang diduga dilancarkan angkatan bersenjata Sudan Selatan ke Kordofan, termasuk ladang minyak Heglig. Antara/AFP

Sumber: jurnas

0 komentar:

Post a Comment