MANILA - Kementerian Luar Negeri Filipina
mengatakan, pihaknya tidak akan mengakui larangan mengambil ikan di
wilayah Laut China Selatan yang dikeluarkan oleh pihak China. Larangan
itu diberlakukan selama 2,5 bulan ke depan.
Menurut Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario, pihaknya tidak akan mematuhi larangan itu karena negaranya juga memiliki kedaulatan di Laut China Selatan. Filipina dan China selama ini memang saling mengklaim memiliki kekuasaan di wilayah perairan tersebut.
Namun, Del Rosario mengatakan, pihaknya mungkin akan menerapkan larangan serupa terhadap China. Larangan itu khususnya akan diterapkan di wilayah yang memiliki kekayaan laut yang kaya.
"Posisi kami jelas. Kami tidak akan pernah mengakui larangan mengambil ikan karena wilayah itu masih masuk ke dalam Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Filipina," tegas Del Rosario, seperti dikutip ABS-CBN News, Senin (14/5/2012).
"Presiden Aquino telah memutuskan, disarankan bagi kami untuk mengeluarkan pelarangan memancing ikan. Ini dimaksud untuk menambah stok ikan yang ada di wilayah laut kami," imbuhnya.
China mengeluarkan larangan mengambil ikan tersebut mulai 16 Mei mendatang. Larangan ini praktis berlangsung hingga 1 Agustus mendatang. Pengumuman itu berlaku di Dangkalan Scarborough, yang menjadi rebutan kedua negara.
(faj)
Menurut Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario, pihaknya tidak akan mematuhi larangan itu karena negaranya juga memiliki kedaulatan di Laut China Selatan. Filipina dan China selama ini memang saling mengklaim memiliki kekuasaan di wilayah perairan tersebut.
Namun, Del Rosario mengatakan, pihaknya mungkin akan menerapkan larangan serupa terhadap China. Larangan itu khususnya akan diterapkan di wilayah yang memiliki kekayaan laut yang kaya.
"Posisi kami jelas. Kami tidak akan pernah mengakui larangan mengambil ikan karena wilayah itu masih masuk ke dalam Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Filipina," tegas Del Rosario, seperti dikutip ABS-CBN News, Senin (14/5/2012).
"Presiden Aquino telah memutuskan, disarankan bagi kami untuk mengeluarkan pelarangan memancing ikan. Ini dimaksud untuk menambah stok ikan yang ada di wilayah laut kami," imbuhnya.
China mengeluarkan larangan mengambil ikan tersebut mulai 16 Mei mendatang. Larangan ini praktis berlangsung hingga 1 Agustus mendatang. Pengumuman itu berlaku di Dangkalan Scarborough, yang menjadi rebutan kedua negara.
Sumber: Okezone
0 komentar:
Post a Comment