Cina meminta Korut membereskan masalah yang menimpa nelayannya.
Sekelompok orang asal Korea Utara yang masih belum
jelas identitasnya dikabarkan telah menyergap dan menahan 29 nelayan
asal Cina yang berada di dalam tiga perahu terpisah saat sedang berlayar
di Laut Kuning.
Harian Beijing News melaporkan para nelayan itu telah ditangkap oleh sebuah kapal mesin bersenjata sejak 8 Mei lalu saat tengah berlayar mencari ikan di Laut Kuning sekitar perbatasan Cina dan Korea Utara.
Dalam laporannya, harian itu menyebutkan permintaan pembayaran dari kelompok tersebut muncul pada hari Kamis (17/05) ini.
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan peristiwa itu berada dalam jangkauan otoritas Korea Utara dan berharap mereka bisa menyelesaikan kasus ini dengan cepat.
"Kami mendesak pihak Korea Utara untuk menjamin hak hukum nelayan-nelayan asal Cina itu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei.
Pelaku bersenjata
Hingga saat ini masih belum jelas apakah penyergapan dan penangkapan itu dilakukan oleh otoritas keamanan atau kelompok kriminal.Pyongyang sendiri belum memberikan komentar soal peristiwa penyergapan tersebut.
Sejumlah pemilik kapal nelayan itu menegaskan para nelayannya berada di perairan Cina saat insiden itu terjadi.
Salah satu pemilik kapal, Zhang Dechang mengatakan kepada Beijing News bahwa penyergap meminta bayaran 1,2 juta Yuan atau sekitar Rp1,7 miliar lebih jika mereka ingin mendapatkan kembali kapal dan membebaskan nelayannya.
Namun belakangan para penyergap menurunkan permintaan mereka menjadi 900.000 Yuan atau sekitar Rp1,3 miliar lebih.
"Mereka semua punya senjata dan tidak ada yang berani melawan saat itu. Nelayan yang ditangkap saat ini di tempatkan di sebuah rumah yang terkunci dan ditinggalkan tanpa makanan," kata Zhang.
Cina dan Korea Utara selama ini dikenal sebagai sekutu dekat namun ketika berbicara soal batas wilayah di Laut Kuning yang terkenal dengan hasil ikannya mereka kerap bertikai termasuk juga dengan Korea Selatan.
BBC
0 komentar:
Post a Comment