Menurut Dinas Pers Kremlin, Putin juga memerintahkan agar angkatan bersenjata Rusia segera dilengkapi dengan berbagai sistem persenjataan modern. Ditargetkan pada 2020 sekitar 70% dari kekuatan militer Rusia sudah terdiri atas peralatan baru tersebut.
Tak hanya itu, Putin juga berambisi untuk semakin membesarkan industri persenjataan dan pertahananRusia. Salah satu jalannya dengan memerintahkan pembentukan beberapa lembaga eksekutif baru di tingkat federal yang akan bertanggung jawab terhadap pemesanan dan implementasi pesanan sektor pertahanan.
Putin juga meminta jumlah personel kontrak di angkatan bersenjata Rusia juga ditambah sebanyak 50.000 personel setiap tahunnya
Kemudian dalam konteks hubungan luar negeri, Putin langsung mengeluarkan dekrit kepada Kementerian Luar Negeri Rusia agar tetap bertahan dengan berbagai persyaratan traktat pengurangan senjata strategis (START) antara Rusia-AS. Putin meminta Menlu Rusia untuk terus mendesak AS memberikan jaminan bahwa sistem perisai rudal di Eropa tidak ditujukan kepada fasilitas nuklir nasional Rusia.
"Lanjutkan (kebijakan selama ini) dengan melihat fakta bahwa setiap negosiasi terkait pengurangan senjata nuklir strategis hanya dimungkinkan dengan mempertimbangkan semua faktor yang telah mempengaruhi stabilitas strategis global," tandas Putin.
Namun, Putin tidak melulu menganggap AS sebagai ancaman. Putin juga memerintahkan Kemlu Rusia untuk mengambil berbagai langkah guna meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan AS, dan mendukung setiap hubungan bisnis kedua negara. Semua kementerian diperintahkan mengajukan proposal untuk meliberalisasi visa antara Rusia dan AS. (ss/rin/wan)
Sumber: politik indonesia
0 komentar:
Post a Comment