Para pejuang Hezbollah berbaris membawa panji-panji organisasinya
DAMASKUS:(DM) - Sebanyak 1.000 anggota kelompok militan Syiah Lebanon, Hezbollah, memasuki Suriah dalam beberapa hari terakhir ini melalui Laut Tengah. Demikian kabar dari harian terbitan Arab Saudi, Al-Watan, Minggu (14/3/2013).
Berdasarkan sejumlah laporan, sekitar 1.200 pejuang Hezbollah tiba melalui Pelabuhan Tartus, Suriah. Mereka akan membantu pasukan pemerintah rezim Bashar al-Assad memerangi pemberontak.
Harian Al-Watan mengutip sejumlah sumber mengatakan, pemerintah Damaskus mendapatkan bantuan pejuang dari Irak, Pakistan, dan Afganistan. Situasi ini menunjukkan razim Assad semakin sulit merekrut warga Suriah untuk menjadi tentara.
Sumber itu menambahkan bahkan pasukan cadangan Suriah tidak memenuhi panggilan komando untuk bergabung dalam pertempuran melawan pemberontak.
Razim Assad bahkan dikabarkan melakukan penangkapan terhadap sejumlah pria berusia 40-an dan memaksa mereka menjadi tentara untuk diterjunkan ke dalam pertempuran melawan pemberontak.
Sebelumnya dilaporkan sedikitnya 40 pejuang Hezbollah dan tentara Suriah tewas dalam baku tembak dengan pasukan pemberontak di kota strategis al-Qusayr di Provinsi Homs.
Dalam pertempuran di Al-Qusayr itu, pemberontak Suriah menyebut pertempuran itu sebagai intervensi terbesar Hezbollah dalam konflik berdarah selama dua tahun itu.
Hezbollah, di mata sejumlah negara dianggap sebagai sebuah organisasi teroris. Pekan lalu, Bahrain menjadi negara Arab pertama yang memasukkan Hezbollah ke dalam daftar organisasi teroris.
Pemerintah Bahrain menuding Hezbollah mendukung dan melatih kelompok radikah Syiah di negeri itu. Negara lain seperti Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Inggris dan Israel sudah sejak lama memasukkah Hezbollah ke dalam daftar hitam.
KOMPAS
DAMASKUS:(DM) - Sebanyak 1.000 anggota kelompok militan Syiah Lebanon, Hezbollah, memasuki Suriah dalam beberapa hari terakhir ini melalui Laut Tengah. Demikian kabar dari harian terbitan Arab Saudi, Al-Watan, Minggu (14/3/2013).
Berdasarkan sejumlah laporan, sekitar 1.200 pejuang Hezbollah tiba melalui Pelabuhan Tartus, Suriah. Mereka akan membantu pasukan pemerintah rezim Bashar al-Assad memerangi pemberontak.
Harian Al-Watan mengutip sejumlah sumber mengatakan, pemerintah Damaskus mendapatkan bantuan pejuang dari Irak, Pakistan, dan Afganistan. Situasi ini menunjukkan razim Assad semakin sulit merekrut warga Suriah untuk menjadi tentara.
Sumber itu menambahkan bahkan pasukan cadangan Suriah tidak memenuhi panggilan komando untuk bergabung dalam pertempuran melawan pemberontak.
Razim Assad bahkan dikabarkan melakukan penangkapan terhadap sejumlah pria berusia 40-an dan memaksa mereka menjadi tentara untuk diterjunkan ke dalam pertempuran melawan pemberontak.
Sebelumnya dilaporkan sedikitnya 40 pejuang Hezbollah dan tentara Suriah tewas dalam baku tembak dengan pasukan pemberontak di kota strategis al-Qusayr di Provinsi Homs.
Dalam pertempuran di Al-Qusayr itu, pemberontak Suriah menyebut pertempuran itu sebagai intervensi terbesar Hezbollah dalam konflik berdarah selama dua tahun itu.
Hezbollah, di mata sejumlah negara dianggap sebagai sebuah organisasi teroris. Pekan lalu, Bahrain menjadi negara Arab pertama yang memasukkan Hezbollah ke dalam daftar organisasi teroris.
Pemerintah Bahrain menuding Hezbollah mendukung dan melatih kelompok radikah Syiah di negeri itu. Negara lain seperti Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Inggris dan Israel sudah sejak lama memasukkah Hezbollah ke dalam daftar hitam.
KOMPAS
0 komentar:
Post a Comment