AMMAN:(DM) - Yordania telah membuka perbatasan-perbatasannya kepada Arab Saudi untuk menyuplai senjata kepada para militan Suriah.
Surat kabar Inggris, The Guardian pada Senin (15/4) dalam laporannya menulis, peran Yordania sebagai jalur penyeberangan untuk menyuplai senjata telah menjadi jelas selama dua bulan terakhir. Demikian televisi Alalam melaporkan.
Berdasarkan laporan tersebut, sumber-sumber diplomatik menyakini bahwa Yordania selain khawatir akan meluasnya aktivitas al-Qaeda sebagai ancaman, pemerintah negara ini juga khawatir akan meningkatnya kekuatan Ikhwanul Muslimin. Raja Yordania meyakini bahwa penyelesaian secepatnya terhadap krisis Suriah akan membuka jalan berkuasanya sebuah pemerintahan moderat di Damaskus.
The Guardian menegaskan bahwa meluasnya berbagai kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda di Suriah tidak akan menguntungkan pihak manapun.
Koran Inggris tersebut juga menyinggung persetujuan Yordania untuk membuka perbatasan-perbatasannnya supaya digunakan untuk menyelundupkan senjata ke Suriah dengan imbalan mendapat dana bantuan lebih dari satu miliar dolar dari Arab Saudi.
Lebih lanjut The Guardian menulis, senjata-senjata ringan dan semi-berat telah diterima oleh para oposisi bersenjata di Suriah melalui perbatasan-perbatasan Yordania dengan bantuan Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA). Yordania setuju dengan pemberian bantuan tersebut tetapi pihaknya tidak bersedia untuk berada di garis terdepan.
Surat kabar Inggris itu juga menyebutkan bahwa Austria telah memutuskan untuk menarik pasukan penjaga perdamainnya dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel jika negara-negara Barat terus melanjutkan upayanya untuk mempersenjatai oposisi Suriah.
(IRIB Indonesia/RA)
Surat kabar Inggris, The Guardian pada Senin (15/4) dalam laporannya menulis, peran Yordania sebagai jalur penyeberangan untuk menyuplai senjata telah menjadi jelas selama dua bulan terakhir. Demikian televisi Alalam melaporkan.
Berdasarkan laporan tersebut, sumber-sumber diplomatik menyakini bahwa Yordania selain khawatir akan meluasnya aktivitas al-Qaeda sebagai ancaman, pemerintah negara ini juga khawatir akan meningkatnya kekuatan Ikhwanul Muslimin. Raja Yordania meyakini bahwa penyelesaian secepatnya terhadap krisis Suriah akan membuka jalan berkuasanya sebuah pemerintahan moderat di Damaskus.
The Guardian menegaskan bahwa meluasnya berbagai kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda di Suriah tidak akan menguntungkan pihak manapun.
Koran Inggris tersebut juga menyinggung persetujuan Yordania untuk membuka perbatasan-perbatasannnya supaya digunakan untuk menyelundupkan senjata ke Suriah dengan imbalan mendapat dana bantuan lebih dari satu miliar dolar dari Arab Saudi.
Lebih lanjut The Guardian menulis, senjata-senjata ringan dan semi-berat telah diterima oleh para oposisi bersenjata di Suriah melalui perbatasan-perbatasan Yordania dengan bantuan Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA). Yordania setuju dengan pemberian bantuan tersebut tetapi pihaknya tidak bersedia untuk berada di garis terdepan.
Surat kabar Inggris itu juga menyebutkan bahwa Austria telah memutuskan untuk menarik pasukan penjaga perdamainnya dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel jika negara-negara Barat terus melanjutkan upayanya untuk mempersenjatai oposisi Suriah.
(IRIB Indonesia/RA)
0 komentar:
Post a Comment