LONDON:(DM) - Inggris sedang memesan 200 rudal anti-pesawat "STARStreak" tambahan.
Setidaknya rudal STARStreak ini akan terus digunakan Angkatan Darat
Inggris hingga 2025.
Pada tahun 2009 lalu, Inggris meng-upgrade elektronik dan sistem panduan rudal ini, yang akhirnya melahirkan rudal STARStreak II. Kedua versi STARStreak memiliki bobot yang sama yaitu 16,8 kg, ditembakkan dari kontainer tertutup yang biasanya dilengkapkan pada kendaraan darat, kapal atau helikopter. Ada juga versi STARStreak yang diluncurkan secara perorangan (bahu).
STARStreak memiliki kecepatan supersonik yang rata-rata kecepatannya
hampir satu kilometer per detik dan melepaskan 3 hulu ledak.
Masing-masing hulu ledak beratnya 2 pon (0,9 kilogram) dan berisi
sekitar 1 pon (0,45 kilogram) bahan peledak dan sistem bimbingan
(guidance). Jangkauan maksimum STARStreak adalah 7 kilometer, sehingga
target hanya memiliki waktu beberapa detik saja untuk bereaksi (sekitar 7 detik menghantam target dalam rentang 7 kilometer). Hulu ledak
dimaksudkan untuk melakukan direct hit. Pada kecepatan tinggi,
dan dengan paduan tungsten pada ujung depannya, ledakannya menjadi
dahsyat, bahkan terhadap sebagian besar kendaraan lapis baja, namun
tidak pada MBT.
Yang membuat rudal STARStreak menjadi unik diantara rudal-rudal ringan anti-pesawat lainnya adalah sistem bimbingannya. Sementara sistem rudal lain banyak menggunakan sistem bimbingan infrared, STARStreak dipandu oleh laser, namun meski dinilai lebih unggul tetap saja membutuhkan operator/penembak yang terlatih untuk menjaga rudal mengenai target hingga hit.
STARStreak II dilengkapi dengan sistem pelacakan target otomatis, yang membuatnya menjadi lebih mudah dioperasikan oleh operator yang kurang berpengalaman. Kebanyakan rudal portabel anti-pesawat lain (SA-7 dan Stinger) adalah rudal pencari panas bersifat "fire and forget" namun terbang lebih lambat dan rentan diantisipasi musuh.
STARStreak hanya memberikan waktu yang sedikit bagi musuh untuk bereaksi
dan satu-satunya usaha yang pilot lakukan adalah menambah kecepatan
sehingga operator STARStreak tidak bisa menjaga target berada di cross hairs (silang bidikan). Hal ini tentu akan sulit dilakukan bagi operator yang kurang berpengalaman.
STARStreak mulai digunakan Inggris pada tahun 1998, dan awalnya dipasang pada 280 kendaraan darat, namun kini telah berkurang menjadi 210 saja. Sekarang Angkatan Darat Inggris memutuskan untuk menambah stok rudal STARStreak untuk dilengkapkan pada armada daratnya. Masing-masing, kendaraan lapis baja dilengkapi dengan 8 peluncur, sementara kendaraan non lapis baja dilengkapi 3 peluncur (yang juga dapat digunakan secara terpisah dari kendaraan).
Yang membuat rudal STARStreak menjadi unik diantara rudal-rudal ringan anti-pesawat lainnya adalah sistem bimbingannya. Sementara sistem rudal lain banyak menggunakan sistem bimbingan infrared, STARStreak dipandu oleh laser, namun meski dinilai lebih unggul tetap saja membutuhkan operator/penembak yang terlatih untuk menjaga rudal mengenai target hingga hit.
STARStreak II dilengkapi dengan sistem pelacakan target otomatis, yang membuatnya menjadi lebih mudah dioperasikan oleh operator yang kurang berpengalaman. Kebanyakan rudal portabel anti-pesawat lain (SA-7 dan Stinger) adalah rudal pencari panas bersifat "fire and forget" namun terbang lebih lambat dan rentan diantisipasi musuh.
Hulu ledak unik rudal STARStreak (Foto:Thales) |
STARStreak mulai digunakan Inggris pada tahun 1998, dan awalnya dipasang pada 280 kendaraan darat, namun kini telah berkurang menjadi 210 saja. Sekarang Angkatan Darat Inggris memutuskan untuk menambah stok rudal STARStreak untuk dilengkapkan pada armada daratnya. Masing-masing, kendaraan lapis baja dilengkapi dengan 8 peluncur, sementara kendaraan non lapis baja dilengkapi 3 peluncur (yang juga dapat digunakan secara terpisah dari kendaraan).
0 komentar:
Post a Comment