Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

23 November 2015

Bisakah Indonesia Keluar dari Lingkaran Setan ?

3:54 PM Posted by Unknown No comments
JAKARTA:(DM) - Di bulan November ini, untuk pertama kalinya pesawat F-16 AS menembakkan rudal Joint Strike Missile (JSM) dari ketinggian 22.000 feet di Utah Test and Training Center, Edwards Air Force Base, untuk menguji kematangan dan piranti lunak dari software rudal ini. Sejatinya rudal JSM diciptakan untuk pesawat F-35. Tapi entah mengapa, AS memutuskan untuk menggunakan rudal ini pada pesawat F-16 mereka. Bisa jadi AS merasa perkembangan pesawat F-35 agak tersendat.
Bagaimana dengan F-16 Indonesia ?. Apakah bisa juga mengusung rudal ini ?. Jangan mimpi memiliki JSM, rudal jarak menengah AMRAAM saja tidak dimiliki Indonesia, sementara negara tetangga kita yang juga mengusung F-16 atau F/A-18 Hornet telah memiliki rudal tersebut.
Kalau dipikir pikir, ada yang aneh dengan Indonesia. Indonesia sudi/ mau, membeli pesawat F-16 meski pesawar itu dikebiri, hanya memiliki rudal jarak pendek sidewinder. Pertanyaannya mengapa Indonesia mau membelinya ðŸ˜€
Kalau dipikir-pikir, gap/lembah dari kekuatan alutsista kita adalah ketika jaman Orde Baru yang dipimpin oleh Pak Harto. Sebelum itu alutsista Indonesia dari Rusia sangat mendebarkan bagi negara sekitar. Kekuatan itu perlahan naik kembali di jaman Presiden Megawati Soekarnoputri yang berani membeli pesawat Sukhoi dari Rusia. Tradisi berani keluar dari cengkeraman ini, berlanjut ke presiden presiden berikutnya.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa Pak Harto, mau membeli peswat F-16 yang senjatanya dibonsai oleh AS. Pak Harto pun menjauhkan Indonesia dari Uni Soviet /Rusia.
Pada era inilah kekuatan militer Indonesia berbalik 180 derajat, dari negara yang disegani (dengan alutsista Uni Sovietnya), menjadi negara dengan alutsista terlemah dibandingkan tetangga. Akibatnya, bisa ditebak, Indonesia yang tadinya disegani, mulai dilecehkan, hingga akhirnya muncul peristiwa Ambalat tahun 2004 yang menyadarkan kita semua.
Di jaman Pak Harto, hubungan Indonesia dengan AS juga tidak jelas. Tidak bisa dibilang sekutu, karena alutsistanya dikerdilkan. Lalu mengapa mau mendekat ke AS. Apa yang didapat ?.
Kini Indonesia berada di persimpangan jalan, sedang mempertimbangkan jenis pesawat pengganti F-5 Tiger. Akankah Indonesia mulus bisa mendapatkan SU-35 atau kembali terjerat oleh AS dan membeli F-16 Viper. Kalau F-16 yang dibeli, apa kira kira yang diharapkan dari pesawat ini ?. Rudal jarak menengah tak punya, apalagi JDAM. Sementara negara tetangga akan menggunakan F-35 / F/A 18 Super Hornet, F-15 SG dan F-16 Block 52.
Buat apa memiliki pesawat tempur jika persenjataannya mandul ?. Tapi melihat secara akal sehat, pemerintah tampaknya pemerintah akan membeli SU-35. Sudah waktunya Indonesia membangun militer yang disegani.

0 komentar:

Post a Comment