Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

02 December 2015

MiG-29 Fulcrum, Petarung Yang lebih Tangguh Dari F-16

11:28 PM Posted by Unknown No comments
24 copy
WASHINGTON:(DM) - Ketika Uni Soviet runtuh pada akhir 1991, banyak negara-negara kecil bekas Soviet yang melepaskan diri ternyata mewarisi stok persenjataan Tentara Merah yang sangat besar.
Salah satu kasus yang paling menarik adalah Angkatan Udara Moldova. Persediaan persenjataan Negara kecil tersebut terdiri dari 34 jet tempur MiG-29, delapan helikopter Mi-8 Hip dan beberapa pesawat angkut, kekuatan yang cukup besar untuk sebuah negara kecil. Sebagai perbandingan ukuran Negara Moldova, ukuran Negara itu lebih kecil dari wilayah kota Portland, Oregon.
Moldova tidak mampu untuk mempertahankan kekuatan armada udaranya yang besar, apalagi negara tersebut sedang mengalami resesi yang parah. Sementara itu, Amerika Serikat mengkhawatirkan Moldova akan menjual MiG-29 ke Iran, yang dapat menggunakannya untuk meningkatkan armada udaranya. Washington juga paling mengkhawatirkan jatuhnya 14 jet tempur MiG-29C varian pembom nuklir ke tangan Iran.
Jadi pada tahun 1997, Amerika Serikat mengerahkan alat yang paling kuat untuk mendapatkan MiG-29. Alat itu adalah…uang. Washington membeli 21 MiG-29 termasuk 14 varian C, satu varian B dan enam varian A, dan untuk membawanya, MiG-29 terpaksa dipotong dan diangkut dengan pesawat C-17 ke Dayton, Ohio.
Tidak hanya membeli MiG-29 agar tidak jatuh ke tangan Teheran, Washington juga berkepentingan untuk membongkar rahasia salah satu jet tempur Soviet paling canggih saat itu. Sebagai gantinya, Moldova menerima uang US$ 40 juta dalam bentuk bantuan kemanusiaan, beberapa truk militer dan peralatan non-militer lainnya.
Moldova menjual sisa pesawat tempur lainnya ke Eritrea dan Yaman. MiG-29 yang direbut AS sebagian besar menghilang ke skuadron pengujian, intelligence center dan “exploitation facilities” Angkatan Udara AS, ungkap Air & Space Magazine.
MiG-29 adalah pesawat tempur super manuver, dan mematikan pada saat itu. Dilengkapi rudal canggih AA-11 Archer yang mampu mengunci target dari sistem helm mounted, sistem pengunci dan pembidik yang belum dimiliki AS pada saat itu, namun keunggulan ini lenyap ketika Pentagon memperkenalkan rudal AIM-9X dengan pembidik dari helm mounted pada tahun 2003.
Si Fulcrum tidak dilengkapi avionik dan sistem manajemen informasi untuk memberitahu pilot apa yang terjadi di luar pesawat, atau di mana mereka berada. Seorang pilot hanya mengandalkan peta kertas untuk mencari tahu lokasi mereka. Secara umum, MiG-29 sebenarnya adalah pesawat tempur yang bagus dan cerdas, tetapi tanpa upgrade membuatnya semakin usang untuk perang udara di abad ke-21 ini.
Israel pada tahun 1997 juga mendapatkan tiga pesawat MiG-29, pesawat tersebut disewa selama beberapa minggu dari negara Eropa Timur yang dirahasiakan.
MiG-29 adalah pesawat tempur paling canggih Rusia yang pernah dimiliki negara Arab yang pernah menjadi musuhnya, seperti Irak dan Suriah, karena itu Israel sangat berkepentingan untuk menguji dan mengevaluasi teknologi dan kemampuan MiG-29.
Pilot –pilot Israel yang pernah menguji pesawat itu cukup terkesan. Dibandingkan jet tempur buatan Amerika yang biasa mereka terbangkan, menurut mereka MiG-29 adalah pesawat yang mudah untuk diterbangkan. Komputer bahkan bisa membantu pendaratan jika pilot mengalami kesulitan.
“ Kesulitan pendaratan tersebut kadang dialami para pilot yang terkena penyakit vertigo, atau kehilangan orientasi,” kata IAF Magazine. “Sistem seperti itu tidak ada di pesawat buatan Barat, dimana pilot harus menangani situasi tersebut secara mandiri.”
Salah satu uji coba menyimpulkan hal yang diluar dugaan “si Fulcrum ternyata sama dan kadang-kadang bahkan melebihi kemampuan dari jet tempur F-15 dan F-16. Pesawat ini sangat bermanuver dengan mesin yang kuat. Pilot kami harus berhati-hati dengan pesawat ini dalam pertempuran udara. Apabila diterbangkan oleh seorang pilot yang terlatih, si Fulcrum bisa menjadi lawan yang tangguh. ”
Tak heran mengapa Washington sangat berambisi untuk mendapatkan dan “mengoprek” pesawat tempur yang tangguh ini sekaligus menggagalkan niat Iran untuk memperkuat armada udaranya.
Hari ini masih ada negara-negara yang mengoperasikan MiG-29, terutama di Eropa Timur, Timur Tengah dan Asia Selatan. Polandia baru-baru ini menerbangkan MiG-29 miliknya bersama F-16 buatan AS. Anehnya, Israel pernah menandatangani kesepakatan pada Agustus 2011 untuk memperbaiki, memodernisasi dan merombak MiG-29 Polandia. Sumber pesawat tempur Fulcrum yang pernah disewa Israel sendiri sampai saat ini masih belum diketahui.
WarIsBoring/JKGR

0 komentar:

Post a Comment