TOKYO - Warga etnis Uighur dari seluruh penjuru dunia, membuka kongres di Jepang. Mereka mendesak kemerdekaannya dari China.
Banyak warga Uighur mengeluh karena China memberlakukan politik marjinalisasi terhadap mereka.
Uighur merupakan etnis minoritas China yang tinggal di wilayah Xinjiang. Wilayah tersebut bahkan sudah menjadi tempat tinggal sembilan juta warga etnis Uighur. Ketua Konggres Uighur Dunia Rebiya Kadeer membuka pertemuan antar Uighur di Jepang.
Kadeer yang hidup di Amerika Serikat (AS) akan menjelaskan sekilas tentang bukti kekejaman China terhadap warga Uighur. Kadeer juga berniat untuk mendesak komunitas internasional mengawasi situasi di China. Demikian diberitakan AFP, Senin (14/5/2012).
Hingga saat ini, China memandang Konggres Uighur Dunia sebagai organisasi separatis. China juga mengecam Jepang yang memberikan visa kepada Kadeer.
Warga etnis Uighur sendiri memang tersebar di wilayah Asia Tengah. Selain di China, mereka tersebar di Kazakhstan, Kyrgystan dan Uzbekistan.
"Konggres Uighur Dunia akan menyaksikan ratusan warga etnis Uighur dari 20 negara. Mereka akan berkumpul di Tokyo untuk menuntut hak penentuan nasib sendiri," ujar Presiden Uighur di Jepang, Ilham Mahmut.
Pertemuan itu diadakan setelah Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda bertemu dengan Perdana Menteri China Wen Jiabao dan Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak. Ketiga negarawan itu membicarakan isu Korea Utara dan masalah kerja sama ekonomi.
Banyak warga Uighur mengeluh karena China memberlakukan politik marjinalisasi terhadap mereka.
Uighur merupakan etnis minoritas China yang tinggal di wilayah Xinjiang. Wilayah tersebut bahkan sudah menjadi tempat tinggal sembilan juta warga etnis Uighur. Ketua Konggres Uighur Dunia Rebiya Kadeer membuka pertemuan antar Uighur di Jepang.
Kadeer yang hidup di Amerika Serikat (AS) akan menjelaskan sekilas tentang bukti kekejaman China terhadap warga Uighur. Kadeer juga berniat untuk mendesak komunitas internasional mengawasi situasi di China. Demikian diberitakan AFP, Senin (14/5/2012).
Hingga saat ini, China memandang Konggres Uighur Dunia sebagai organisasi separatis. China juga mengecam Jepang yang memberikan visa kepada Kadeer.
Warga etnis Uighur sendiri memang tersebar di wilayah Asia Tengah. Selain di China, mereka tersebar di Kazakhstan, Kyrgystan dan Uzbekistan.
"Konggres Uighur Dunia akan menyaksikan ratusan warga etnis Uighur dari 20 negara. Mereka akan berkumpul di Tokyo untuk menuntut hak penentuan nasib sendiri," ujar Presiden Uighur di Jepang, Ilham Mahmut.
Pertemuan itu diadakan setelah Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda bertemu dengan Perdana Menteri China Wen Jiabao dan Presiden Korea Selatan Lee Myung Bak. Ketiga negarawan itu membicarakan isu Korea Utara dan masalah kerja sama ekonomi.
(AUL)
Sumber: okezone
0 komentar:
Post a Comment