Foto : Bocah Palestina mengerjakan PR tanpa lampu (AFP)
YERUSALEM - Menteri Lingkungan Israel Gilad
Erdan mengatakan, Israel berniat untuk memutus pasokan listrik ke Jalur
Gaza pada musim panas ini. Tindakan itu dilakukan bila Israel mengalami
kekurangan pasokan energi.
"Bila Israel mengalami kekurangan pasokan energi di muasim panas ini, pasokan energi listrik ke Gaza akan ditahan. Produksi energi listrik pada musim panas ini akan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya," ujar Erdan, seperti dikutip AFP, Senin (14/5/2012).
"Hingga kini, kami masih menggunakan metode produksi listrik yang menimbulkan polusi dan memanfaatkan alternatif lain seperti halnya menggunakan energi surya. Namun kami masih saja kekurangan pasokan listrik," imbuhnya.
Erdan pun menambahkan, bila Israel menderita akibat krisis energi, sangat masuk akal bila Israel memotong pasokan listrik ke Gaza. Warga Gaza sendiri diklaim tidak pernah membayar pasokan listrik dari Israel.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhum menilai, perkataan Erdan tak lain adalah sebuah ancaman dan bukti nyata bahwa Israel melakukan penjajahan di wilayah Palestina.
"Apa yang dibutuhkan oleh negara Arab, dan khususnya Mesir, adalah terciptanya keamanan yang diberikan oleh mereka (Mesir dan negara Arab) bagi warga Palestina di Gaza dari ancaman Zionis," ujar Barhum.
Pasokan energi Israel memang sangat bergantung pada distribusi gas dari Mesir, yang seringkali mengalami gangguan setelah revolusi Mesir terjadi. Banyak pula serangan yang muncul di pipa gas Mesir dan Israel.
Pada tahun ini, Jalur Gaza juga mengalami krisis energi yang cukup serius. Selama 18 jam sehari, listrik terpaksa dipadamkan di Gaza.
Meski demikian, kesengsaraan warga Palestina di Gaza sempat berkurang, ketika Hamas dan Otoritas Palestina sepakat untuk membeli bahan bakar dari Israel.(AUL)
"Bila Israel mengalami kekurangan pasokan energi di muasim panas ini, pasokan energi listrik ke Gaza akan ditahan. Produksi energi listrik pada musim panas ini akan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya," ujar Erdan, seperti dikutip AFP, Senin (14/5/2012).
"Hingga kini, kami masih menggunakan metode produksi listrik yang menimbulkan polusi dan memanfaatkan alternatif lain seperti halnya menggunakan energi surya. Namun kami masih saja kekurangan pasokan listrik," imbuhnya.
Erdan pun menambahkan, bila Israel menderita akibat krisis energi, sangat masuk akal bila Israel memotong pasokan listrik ke Gaza. Warga Gaza sendiri diklaim tidak pernah membayar pasokan listrik dari Israel.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhum menilai, perkataan Erdan tak lain adalah sebuah ancaman dan bukti nyata bahwa Israel melakukan penjajahan di wilayah Palestina.
"Apa yang dibutuhkan oleh negara Arab, dan khususnya Mesir, adalah terciptanya keamanan yang diberikan oleh mereka (Mesir dan negara Arab) bagi warga Palestina di Gaza dari ancaman Zionis," ujar Barhum.
Pasokan energi Israel memang sangat bergantung pada distribusi gas dari Mesir, yang seringkali mengalami gangguan setelah revolusi Mesir terjadi. Banyak pula serangan yang muncul di pipa gas Mesir dan Israel.
Pada tahun ini, Jalur Gaza juga mengalami krisis energi yang cukup serius. Selama 18 jam sehari, listrik terpaksa dipadamkan di Gaza.
Meski demikian, kesengsaraan warga Palestina di Gaza sempat berkurang, ketika Hamas dan Otoritas Palestina sepakat untuk membeli bahan bakar dari Israel.(AUL)
Okezone
0 komentar:
Post a Comment