Semarang (ANTARA News)
- Anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo menyatakan Indonesia perlu
mewaspadai pemberian bantuan 12 radar sistem pengamanan laut dari
Amerika Serikat karena alat ini bisa berfungsi memata-matai kekuatan
NKRI.
"Yang saya
pahami masalah radar itu memang merupakan bantuan Amerika Serikat,
tetapi saya tengarai bantuan tersebut pasti ada tujuan politiknya dalam
rangka mengontrol wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),"
kata wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah I itu melalui
perangkat komunikasi kepada ANTARA di Semarang, Selasa.
Seperti yang
diberitakan, TNI AL menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat dalam
mengantisipasi gangguan keamanan laut di perairan Indonesia. Salah
satunya, dalam bentuk pemberian bantuan radar itu.
Tjahjo
mengatakan bahwa TNI AL mendapatkan alat itu konon pada tahun 2006 .
"Pernah awalnya ditolak oleh TNI AL pada masa itu. Namun sayangnya, pada
masa DPR periode 2009--2014, tak pernah dilaporkan masalah tersebut
oleh TNI kepada DPR," ujarnya.
Informasi yang
dia terima dari pelbagai sumber, katanya pemasangan 12 radar bantuan
tersebut sebagai bagian dari kerja sama untuk membangun fasilitas alat
indranya AS di wilayah Selat Malaka, khususnya untuk mengontrol wilayah
kawasan laut tersebut.
"Akan tetapi,
hal itu perlu dicermati gelagatnya dengan saksama dan perlu adanya
pembuktian yang hati-hati dan valid," kata Tjahjo yang juga Sekretaris
Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Perjuangan itu.
Di lain pihak,
itu mengakui bahwa radar sistem pengamanan laut yang terintegrasi dengan
kamera itu cukup canggih. Namun, menurut pengamatannya alat itu mudah
dimanfaatkan untuk kepentingan intelijen.
"Apa pun kita
harus hati-hati demi menjaga kedaulatan politik kita," demikian anggota
Komisi I (Bidang Pertahanan, Luar Negeri, dan Informasi) DPR RI dari
Fraksi PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo.
Source : Antaranews
0 komentar:
Post a Comment