Berita Pertahanan dan Keamanan, Industri Militer Indonesia dan Dunia, Wilayah Kedaulatan NKRI serta Militer Negara Sahabat

14 October 2012

PR Pertahanan dari Hizbullah untuk Israel Pasca Operasi Ayub

7:23 PM Posted by Unknown No comments
Rezim Zionis Israel hingga beberapa waktu lalu berpendapat bahwa ancaman terhadap fasilitas pengeboran gasnya di laut Mediterania, datang dari perahu-perahu cepat yang telah dipasang bom oleh Hizbullah. Akan tetapi, keberhasilan operasi pesawat tanpa awak gerakan muqawama Lebanon menyusup kawasan Israel, memaksa para pejabat rezim Zionis merevisi kembali susunan pertahanannya yang memang sudah rentan.

Yusuf Sayigh, pengamat masalah regional, dalam artikelnya kepada Arabi Press (13/10) menyatakan bahwa keberhasilan Hizbullah menerbangkan pesawat tanpa awaknya di Palestina pendudukan (Israel) itu merupakan shock berat bagi Tel Aviv.

Seperti yang diharapkan, penjelasan Sayid Hasan Nasrullah, Sekjen Hizbullah terkait sejumlah perincian dari operasi mata-mata pesawat tanpa awak bernama Ayub, membuat masalah yang dihadapai para pejabat politik dan keamanan rezim Zionis seakan tidak pernah selesai. Belum tuntas Israel membenahi kekuarangan dari sistem pertahanan udaranya Iron Dome, kini mereka harus berhadapan dengan kemampuan Hizbullah menerbangkan pesawat tanpa awak hingga ke dalam wilayah Israel.


Hasil awal penyelidikan oleh Angkatan Udara Israel menyebutkan bahwa pesawat tersebut mampu terbang di ketinggian 12 ribu kaki dan membawa sejumlah peralatan, akan tetapi masih tidak jelas apakah peralatan tersebut khusus di bidang aviasi atau peralatan strategis pesawat tanpa awak, atau sekedar alat pengintaian untuk target darat dan laut saja.

Tentang Mediterania, pernyataan Sayid Hasan Nasrullah sangat penting dicermati ketika beliau mengatakan: "Sekarang semua orang tahu apa saja yang ada di laut." Maksud Sayid Nasrullah adalah anjungan-anjungan gas dan minyak Israel di Laut Mediterania.

Di perut bumi Laut Mediterania terkandung 190 milyar meterkubik gas alam. Terdapat dua zona gas besar yaitu Tamar dan Leviathan di timur laut Mediterania dan para pejabat Israel mengklaim wilayah itu termasuk bagian dari wilayahnya. Namun Hizbullah telah memperingatkan Israel untuk tidak mengusik wilayah maritim Lebanon dan kekayaan alamnya.

Israel Defense, sebuah situs spesialis masalah pertahanan rezim Zionis menyatakan bahwa pesawat tanpa awak kiriman Hizbullah itu adalah produksi Iran dan kemampuannya terbang di laut Mediterania membuat masalah perlindungan terhadap anjungan gas di Mediterania sekarang menjadi tuntutan urgen. Karena sebelumnya, Rezim Zionis Israel hanya berpendapat bahwa ancaman terhadap fasilitas pengeboran gasnya di laut Mediterania, hanya datang dari perahu-perahu cepat yang telah dipasang bom oleh Hizbullah. Akan tetapi sekarang, semua peritungan militer Zionis dalam hal ini harus dirombak total.

Menurut para pengamat, keberhasilan Hizbullah menerbangkan pesawat tanpa awaknya hingga ke dalam wilayah Israel, telah mengubah perimbangan. Penerbangan pesawat tanpa awak Ayub itu merupakan uji kemampuan pertahanan Israel. Terbukti bahwa pertahanan Israel sangat rentan apalagi ketika pesawat tersebut mampu terbang leluasa selama setengah jam di atas Israel.

Seperti biasa, dalam menjustifikasi kelemahannya, Israel langsung menebar klaim bahwa pesawat tersebut didatangkan dari Iran atau bahwa penerbangan selama setengah jam pesawat tanpa awak tersebut adalah karena Israel ingin merebut pesawat itu seperti yang dilakukan Iran terhadap drone Amerika Serikat (Sentinel).

Namun yang lebih menarik adalah pengakuan pengamat dari Israel Defense bahwa pesawat Hizbullah itu tidak datang untuk melakukan pengintaian, karena semua informasi yang diperlukannya dapat diakses dari Google Earth. Bahkan disebutkan pula, Hizbullah tidak memerlukan informasi strategis, karena roket-roket gerakan ini tidak memerlukan informasi live kiriman pesawat tanpa awak tersebut.

Sayid Hasan Nasrullah meninggalkan PR besar bagi para pejabat Israel dalam pernyataannya, "Ini bukan bukan yang pertama dan bukan yang terakhir." Pesawat tanpa awak Hizbullah sebelumnya juga melakukan penerbangan yang sama dan begitu juga di masa mendatang.

(IRIB Indonesia/MZ)

0 komentar:

Post a Comment